Dampak MPoid pada Kesehatan Mental: Para ahli menimbang


Mpoid, atau agresi mikro, yang dirasakan, dan penindasan dan diskriminasi yang diinternalisasi, adalah konsep yang telah mendapatkan daya tarik dalam beberapa tahun terakhir dalam diskusi seputar kesehatan mental dan keadilan sosial. Kerangka kerja ini menyoroti cara -cara di mana individu dari komunitas yang terpinggirkan mengalami kerugian dari penindasan dan diskriminasi sistemik, bahkan dengan cara yang tampaknya halus atau tidak disengaja.

Mikroagressi adalah pertukaran sehari -hari yang singkat yang mengkomunikasikan pesan menghina atau negatif kepada individu berdasarkan identitas kelompok yang terpinggirkan. Ini dapat mengambil bentuk komentar, tindakan, atau perilaku yang menargetkan ras seseorang, jenis kelamin, seksualitas, kecacatan, atau identitas terpinggirkan lainnya. Meskipun mereka mungkin tampak tidak penting pada mereka sendiri, dampak kumulatif dari mengalami agresi mikro dapat memiliki konsekuensi kesehatan mental yang serius.

Kehancuran yang dirasakan mengacu pada perasaan dipandang berbeda atau “lainnya” oleh masyarakat yang dominan. Ini dapat menyebabkan perasaan pengecualian, keterasingan, dan rasa tidak memiliki. Penindasan dan diskriminasi yang diinternalisasi terjadi ketika individu menginternalisasi pesan negatif yang mereka terima dari masyarakat, yang mengarah pada keraguan diri, harga diri rendah, dan perasaan inferioritas.

Dampak MPoid pada kesehatan mental sangat mendalam. Penelitian telah menunjukkan bahwa individu yang mengalami agresi mikro lebih cenderung melaporkan gejala depresi, kecemasan, dan gangguan stres pasca-trauma. Kehancuran yang dirasakan dapat menyebabkan perasaan terisolasi dan kesepian, sementara penindasan dan diskriminasi yang diinternalisasi dapat berkontribusi pada perasaan malu dan menyalahkan diri sendiri.

Para ahli di bidang kesehatan mental telah mempertimbangkan pentingnya mengatasi mpoid dalam pengaturan terapeutik. Monique Morris, seorang psikolog dan penulis yang berspesialisasi dalam trauma dan kesetaraan rasial, menekankan perlunya terapis untuk menyadari cara -cara di mana penindasan sistemik dapat memengaruhi kesehatan mental klien mereka. Dia menekankan pentingnya menciptakan ruang yang aman dan memvalidasi bagi klien untuk memproses pengalaman MPOID mereka.

Amara Jones, seorang psikolog klinis dan advokat keadilan sosial, menyoroti pentingnya memasukkan lensa keadilan sosial ke dalam terapi untuk mengatasi MPOID. Dia menekankan perlunya terapis untuk mengakui dampak penindasan sistemik pada kesehatan mental klien mereka dan bekerja secara kolaboratif dengan mereka untuk menantang keyakinan inferioritas yang terinternalisasi.

Secara keseluruhan, dampak MPOID pada kesehatan mental adalah signifikan dan tidak dapat diabaikan. Sangat penting bagi para profesional kesehatan mental untuk menyadari cara -cara penindasan sistemik dapat memengaruhi klien mereka dan bekerja untuk menciptakan ruang terapi yang inklusif dan menegaskan. Dengan menangani MPOID dalam terapi, orang -orang dari komunitas yang terpinggirkan dapat mulai sembuh dari efek berbahaya dari penindasan dan diskriminasi sistemik.

You might also like